To Ruby or not to be ? That is the question

Jumat kemarin, saya mengikuti mata kuliah kapsel dengan topik RM (Requirment Management). Topik ini sih membosankan, saya sampai ngantuk dengernya. Yang membuat saya tertarik diakhir mata kuliah speaker nya menyinggung sedikit tentang Ruby on Rails yang notebene merupakan barang baru di Indonesia. Sempat di review sedikit keunggulan Ruby dibanding Java antara lain line of code yang sedikit, memory usage yang efesien dibanding Java yang rakus memory, All about OOP murni, tidak lagi ada primitif data type seperti int, double. Semua adalah class di Ruby.

Hal ini membuat semangat saya untuk mempelajari Ruby bangkit kembali. Memang saya denger Ruby uda cukup lama, sekitar setaun yang lalu. Akan tetapi waktu itu saya belum termotivasi buat belajar sehingga e-book ruby yang sudah saya download akhirnya didiamkan begitu saja dikomputer. Waktu itu abis install juga cuma test interactive console nya aja, abis itu ya uda lupa deh.

Setelah denger speakernya bilang bahwa bahasa ini akan menjadi trend dimasa depan dan bisa jadi topik skripsi, saya jadi tertarik untuk mempelajarinya lagi. Mudah mudahan permohonan untuk bisa skripsi di semester 9 mendatang dikabulkan, jadi bisa sekalian belajar ruby buat skripsi.