Offline Flashing/Upgrade Nokia Firmware Tutorial

Credits :

1. me.dhillon helper member of dotsis(dot)com
2. dotsis(dot)com forum
3. blue-nokia(dot)com


Disclaimer :

1. This article is for education purpose only.
2. I don't being held responsible to anything can cause damage to your mobile phone. Try it on your own risk.
3. What you have done here can void your Nokia warranty.
If you okay with that disclaimer above let continue. This article well tested on XP SP2 and my Nokia N73.


Q & A :

Q : Why upgrade to the latest firmware needed ?
A : Because the latest firmware can solve a lot of bugs such as slow messaging, slow opening gallery, RAM issue, etc

Q : I have Nokia phone that still in warranty why must i follow your tutorial while i can upgrade in Nokia Center ?
A : You're right. You don't need this one. Please go to Nokia Center to upgrade your firmware free of charge.

Q : Why offline ? You can use online update with Nokia Software Updater (NSU).
A : Thats because i have a bad internet connection.
If download offline firmware from rapidshare failed i just re-download again and again,
BUT if download online update through NSU failed then your phone DEAD.

Q : I have N70 or N73 or another N-series. I want to upgrade to Music Edition or Internet Edition with the latest firmware. Is that possible ?
A : Yes. This is what i have done. Just follow this article.

Q : I pay a visit to blue-nokia(dot)com and my phone is not listed. Do i need to upgrade ?
A : You're using old-fashion mobile phone (no offence lol). Then you can read the rest of this article but you won't need upgrade your phone.

Q : If flashing failed and my phone dead what should i do ?
A : Then you should read more careful my article. No i'm kidding, no worry about that.
You can flashing dead phone too.

Read full article >>

Yahoo Deal Agreement for Mobile Search

Yahoo trying to catch up with Google in mobile search. Yahoo deal the agreement with Telefonica, Spanish telecommunication provider.

With the agreement, Yahoo will operate searches and sell advertising linked to them in 15 countries in Europe and Latin America.

Google meanwhile has a mobile search agreement with Vodafone.

Geraldine Wilson, VP of the mobile division of Yahoo Europe declined to provide financial details of the deal with Telefonica, other than to say it was a “long-term” arrangement that was expected to generate “millions” in revenue

Source : www.nytimes.com

Perang Iklan

Masih ingat beberapa tahun yang lalu ketika produk minuman kesehatan panas dalam yaitu Adem sari beriklan dengan menyindir produk saingannya ? Adem sari berhasil menemukan kelemahan saingannya yaitu pada slogan kemasannya yang berbunyi “mencegah panas dalam”. Adem sari sukses mendoktrin massa bahwa produknya tidak hanya mencegah tetapi juga mengobati panas dalam. Namun saingan Adem sari tersebut tampaknya adem ayem aja tidak bergeming, bahkan hingga hari ini slogan kemasannya tetap seperti itu (Kemarin abis panas dalam jadinya tau).

Itu dulu, nah sekarang lebih seru lagi karena pihak yang bersaing saling balas membalas. Iklan2 mereka tak jarang membuat kita senyum2 geli. Apalagi kalo bukan perang iklan antar operator telekomunikasi.

Pemicu peperangan ini dimulai oleh pihak Bakrie Telekom (BTEL) dengan produk andalannya Esia.

Beberapa bulan yang lalu, sekitar Maret – April 2007, XL sedang gencar-gencarnya promosi produk kartu Bebas yang diclaim irit karena tarifnya flat Rp.25/detik kesemua operator. XL boleh2 saja bilang begitu, namun tidak demikian dengan masyarakat. Masyarakat menuding ini adalah pembodohan missal karena ujung2nya tariff tersebut mencekik leher, bayangkan masa telpon local ke PSTN Rp1500/menit, 3 menit aja uda goceng dong. XL juga mendapat teguran dari BRTI karena tidak melaporkan promo ini.

Bersamaan dengan itu Hutchinson baru saja menjajaki peruntungan di Indonesia dengan produk 3, baca Tri. Hutchinson (HCPT) menggelar promo isi pulsa gratis 3x lipatnya yang ternyata juga menuai protes dan kecewa lantaran pulsa tri terbagi menjadi pulsa on-net dan off-net yang membingungkan konsumen.

Momentum ini jelas tidak disia-siakan oleh BTEL yang langsung saja mengeluarkan iklan Esia yang menyindir kedua hal diatas. Dalam iklan tsb produk Mentari dari Indosat tak luput dari sindiran.

Iklan Esia ini membuat operator yang kena sindiran maupun kaga ketar ketir dan mulai merencanakan sweat revenge.

Balasan datang dari Telkom dengan produk Flexy nya, dimana iklannya terdapat pria sedang mandi sambil menelepon lalu ada jam kukuk yang belum 1 jam sudah mati. Hal ini jelas2 menyindir Esia karena sering drop call sehingga seringkali pembicaraan terputus sebelum 1 jam.

Telinga XL dibuat panas, tetapi XLpun memperbaiki diri menurunkan tariff sesama XLnya menjadi Rp.10/detik sebelum melancarkan serangan balasan. Ga tanggung-tanggung 2 iklan digelar untuk membuat merah telinga operator lain. Iklan pertama yaitu Bebas yang menampilkan Ronald menyindir Esia dan Mentari (Rasanya sih ada lagi, cuma saya ga gitu jelas perhatiin iklan tsb). Iklan kedua ttg kartu Jempol dengan ikon Dik Doank menyikut Telkomsel yang mengharuskan kirim 100sms untuk gratis 100sms seolah2 harus kejar setoran.

Meski sekian banyak iklan yang menyindir Mentari dari Indosat, namun tampaknya Indosat belum bergeming. Iklan Indosat terakhir hanya iklan IM3 dengan ikon Titi Kamal hanya promosi begitu saja, tidak ada sindir sama sekali.

Perang iklan ini membawa dampak positif kepada konsumen karena selama ini tariff telekomunikasi di Indonesia mahal sekali sehingga operator akan saling bersaing, sikut menyikut, sodok menyodok untuk merebut konsumen. Dengan persaingan ini tariff kita harapkan akan terus turun dan banyak promo2 yang menguntungkan konsumen. Dan lagi kita bisa tertawa sejenak dengan iklan2 tersebut.

Kita nantikan iklan selanjutnya.